
Pembelajaran Biologi di Kurikulum Merdeka
Pembelajaran Berdifferensiasi
Pembelajaran berdifferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap peserta didik mempunyai kharakteristik yang berbeda, sehingga tidak diberi perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran. Dalam penerapan pembelajaran berdifferensiasi guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan berbagai perlakuan dan tindakan yang berbeda untuk setiap peserta didik. Dengan pembelajaran berdifferensiasi memberikan keleluasaan kepada siswa untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat yang dimilikinya dan profil belajar peserta didik tersebut. Kharakteristik pembelajaran berdifferensiasi meliputi:
a. Lingkungan Belajar
b. Kurikulum Belajar
c. Penilaian yang berkelanjutan
d. Interaksi Belajar
e. Manajemen Kelas.
Sebagai contoh pembelajaran differensiasi dalam materi Keanekaragaman Hayati, sebelum memulai pelajaran guru telah melakukan tes diagnostik untuk mengetahui cara belajar siswa, kemudian guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil sesuai dengan profil belajar yang dimilikinya, kemudian guru memberikan materi dalam bentuk handout, video atau gambar ke kelompok sesuai dengan bakatnya. Pengumpulan tugas siswa juga di sesuaikan dengan profil belajarnya masing-masing kelompok.
Model Pembelajaran
Strategi pembelajaran berdifferensiasi meliputi 3 hal yaitu : 1. Differensiasi Konten 2. Differensiasi Proses 3. Differensiasi Produk. Differensiasi Konten berhubungan dengan apa yang diajarkan pada peserta didik dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar baik dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat peserta didik dan aspek profil belajar peserta didik atau kombinasi dari ketiganya. Differensiasi Proses berkaitan dengan bagaimana guru memahami peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satu contohnya adalah mengembangkan kegiatan yang bervariasi untuk mengakomodasi gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik. Differensiasi Produk, produk adalah hasil pekerjaan atau hasil unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya, bisa berupa karangan, hasil tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, gambar dsb. Yang terpenting produk ini harus mencerminkan pemahaman peserta didik yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Differensiasi produk meliputi 2 hal yaitu memberikan tantangan atau keberagaman dan memberikan peserta didik pilihan bagaimana mereka mengekspresikan pembelajaran yang di inginkan.
Model Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dalam menyediakan siswa agar belajar sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Pembelajaran bisa diartikan sebagai salah satu upaya dalam mempengaruhi perasaan, intelektual dan spiritual dalam diri siswa untuk belajar. Belajar yang dibangun oleh seorang guru akan meningkatkan setiap potensi dan berbagai macam kemampuan siswa, seperti kemampuan dalam berfikir, memiliki kreatifitas, merekonstruksi pengetahuan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Sehingga siswa akan menjadi pusat perhatian dalam proses pembelajaran dan menjadikan siswa sebagai subjek bukanlah objek. Siswa diajarkan untuk tahu bagaimana cara berkolaborasi baik dengan teman sejawatnya maupun dengan guru. Tidak hanya itu, guru juga dapat melakukan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, agar nantinya siswa dapat menerapkan ilmu baru tersebut pada kehidupan nyata dan siswa mampu berperan aktif dalam lingkungan sosialnya. Maka dari itu, terdapat suatu keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan 4C (critical thinking, communication, collaboration, and creativity). Keterampilan 4C sangat dibutuhkan oleh siswa dan mampu dilatih melalui model pembelajaran tertentu dalam Kurikulum Merdeka.
Perlu adanya model pembelajaran yang mendukung pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Karena keterampilan tersebut nantinya akan dibawa oleh lulusan pada saat mereka berkerja di masyarakat. Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru untuk pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yaitu “Discovery Learning, Inquiry Learning, Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Model Blended Learning.“
Discovery Learning
Model ini memberikan siswa kesempatan untuk beraktifitas, berpikir aktif dan kritis untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada. Sehingga muara dari pembelajaran ini adalah penguasaan siswa terhadap konten materi tertentu (fakta, konsep, teori, prinsip, hukum, dan lain-lain) serta terbentuknya sikap berani, jujur, aktif, bertanggungjawab, mau bekerjasama, dan sikap-sikap positif lainnya. Model pembelajaran ini juga menekankan pada aktivitas-aktivitas yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui baik seluruh atau sebagian. Melalui aktivitas penemuan tersebut siswa diharapkan kemampuan siswa dalam memahami konsep dan sikapnya dapat meningkat. Contoh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning ini pada dilaksanakan pada 2 indikator, yakni; 1) Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya dan 2) Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan.
Inquiry Learning
Mempersiapkan siswa pada situasi tertentu untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berfikir secara kritis danmencari serta menemukan jawaban dari suatu masalah yang dihadapi dan dipertanyakan.
Problem Based Learning
Model pembelajaran yang memanfaatkan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Model ini PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, kemam-puan memecahkan masalah, dan keterampilan menerapkan konsep dan dapat melatih kecakapan berpikir tingkat tinggi siswa.
Project Based Learning
Model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media, dimana siswa akan melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Blended Learning
Kegiatan pembelajaran yang menggabungkan kegiatan belajar tatap muka dengan kegiatan belajar online. Lebih menekankan kepada interaksi belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu.